Kamis, 13 November 2014

PERUMUSAN HIPOTESIS

A. FORMAT HIPOTESIS

Hipotesis atau hipotesa merupakan jawaban sementara yang masih praduga untuk suatu masalah. Dalam hal ini untuk membuktikan keberaran hipotesa, maka perlu dilakukan sebuah penelitian lebih lanjut. Dalam membuat hipotesa yang baik diperlukan beberapa rumusan kriteria yang diantaranya berupa:
-    Pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian
-    Penyataan yang dirumuskan dengan tujuan unutk diuji secara empiris.
-    Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang kuat                                dibandingkan dengan hipotesa rivalnya.

Dalam membuat hipotesa, juga diperlukan format yang baik, diantaranya adalah tentang pernyataan "jika-maka", hipotesis nol dan alternatif, serta hipotesa directional dan non directional.

Contoh Hipotesis Penelitian

Dari ketiga format hipotesa yang baik dan terdiri dari 3 bagian penting diatas, maka akan didapatkan
contoh hipotesa penelitian sebagai berikut:

1. Pernyataan "Jika-Maka"
Contoh:
Jika pegawai mengalami tekanan dalam bekerja yang lebih rendah, maka mereka akan memperoleh kepuasan kerja yang lebih tinggi.

2. Hipotesis Non dan Alternatif
Contoh:
H0 = Tidak ada pengaruh signifikan kenaikan gaji terhadap kinerja pegawai
Ha = Ada pengaruh signifikan kenaikan gaji terhadap kinerja pegawai

3. Hipotesa Directional dan Nondirectional
Contoh:
Ada hubungan langsung variabel gaya kepemimpinan dengan ketidakpastian lingkungan bisnis.

B. RANCANGAN PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilakukannya penelitian yaitu hasil akhir dari penelitian itu sendiri. Jadi fungsinya di samping untuk mengatur proses penelitian melainkan juga bisa dijadikan ukuran keberhasilan suatu penelitian. Tujuan ini dinyatakan berupa pertanyaan ataupun hipotesis.

2. Unit Analisis
Individual. Misalnya ingin mengetahui kepuasan pegawai, maka unit analisisnya adalah individu-individu pegawai.
Kelompok. Misalnya ingin mengetahui kinerja antar departemen atau gugus kendali mutu, maka unit analisisnya adalah kelompok.
Organisasi. Misalnya ingin mengukur kualitas pelayanan kantor X, maka unit analisisnya adalah organisasi.
Benda. Misalnya menilai kualitas susu bubuk untuk bayi, maka unit analisis- nya adalah produk, berupa susu bayi.

3. Dimensi Waktu
Ada dua penelitan yang di kelompokkan berdasarkan dimensi waktu yaitu Cross-Sectional dan penelitian Longitudinal. Penelitian Longitudinal (Longitudinal Research) adalah salah satu jenis peneltian sosial yang membandingkan perubahan subjek penelitian setelah periode waktu tertentu. Penelitian jenis ini sengaja digunakan untuk penelitian jangka panjang, karena memakan waktu yang lama.
Menurut Syukur Kholil Penelitian longitudinal adalah jenis penelitian dan bertujuan untuk mengukur pendapat, sikap atau perilaku sekelompok masyarakat dari waktu ke waktu. Dalam penelitian longitudinal, data dikumpulkan sekurang-kurangnya dua kali, atau dipandang setara dengan dua kali mengumpulkan data. Karena itu, waktu amat penting dalam penelitian longitudinal.

4. Desain Sample
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan teknik sampling tertentu untuk bisa mewakili atau memenuhi populasi (Nursalam, 2001). Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan purposive sampel yaitu dalam memilih sampel dari populasi dilakukan secara tidak acak dan didasarkan dalam suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Maleong, 2004).  Penelitian kualitatif tidak mempersoalkan jumlah sampel, informan bisa sedikit atau banyak tergantung dari tepat atu tidaknya pemilihan informan kunci dan kompleksitas serta keragaman fenomena yang diteliti. Dalam mengumpulkan data, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 4 informan dengan memperhatikan kecakupan data dan disesuaikan dengan kemampuan peneliti (Maleong, 2004). Saat mengumpulkan data, peneliti tetap mengoptimalkan informan sebagai obyek penelitian untuk menggali data sampai terjadi saturasi. Penelitian ini kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menetukan dapat atau tidaknya sampel digunakan. 

5. Metode Pengumpulan Data
Kita mengenal beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Sebuah penelitian bisa hanya menggantungkan pada satu cara pengumpulan data, tetapi bisa juga mengkombinasikannya. Misalnya, untuk mencari data dari variable motivasi kerja menggunakan kuesioner, sedangkan untuk mencari data pendapatan, gaji, atau upah, menggunakan teknik observasi.